Gegurutan kuwi prinsipe pada karo puisi Indonesia modern. Ana geguritan kang sifate peteng (prismatis) ana uga kang asifat padhang (transparan). Kuwi manut angel lan gampange anggone maca nganti mudheng (pemahaman).
Nanging kudu dingerteni yen prinsip nulis geguritan kuwi ya ora beda karo nulis karya sastra liyane, kayata prosa. Kudu disiyagakae saka ngarep: (1) gagasan apa kang arep diwedharake (tema lan amanat), (2) terus ditata nganggo alur sing runtut, dadi ora mencolot mrana mrene, (3)dilakoke nganggo tokoh sapa, aku lirik apa wong liya (aku lirik ora kudu pada karo aku penulis), (4) sukur ana pidakane setting wektu lan panggunan sing cetha, (5)terus disimpen ing gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat, lan majas kayadene metafora lan personifikasi. Sing banget mbedakake antarane geguritan lan prosa, punjere mung ana ing tembung SINIMPEN, tegese ora blaka.
Bonari Nabonenar:
G U R I T
gurit mung papan kanggo istirah
kayadene gubug cilik
ing tengah sawah ing antarane kemreceke manuk emprit ngonceki gabah
gurit mung papan kanggo istirah
kanggo sayah apa kanggo kang makarya wegah
gurit mung papan kanggo istirah
kayadene gubug cilik ing tengah sawah
ramerame mbakar jagung nyadhong wangsit
gendhakan dhedhemitan
gendhakan karo dhemit
dhemit gendhakan
ing gubug cilik ing tengah sawah
gurit mung papan kanggo istirah
tembungtembug ukaraukara padha sayah
sawise dirodhapeksa diajak nyebarake dora
apuskrama lan pitenah
gurit mung papan kanggo istirah
17 januari 1988
RAMA SHINTA
Uripna uripe damar ing telenging jiwa
Shinta, jalaran aku asipat langit
Lan sliramu iku critane bumi
Awan lan wengi pinesthi
Manunggal ing donya langit
Ngrukti wiji wijiling rasa
Katresnan ora bakal pinisah
Samodra bawera lan alas gung
Shinta, dheweke mardika
Menyang endi kudu tumiba
Kaya lumepase warastra
Ngaras akasa
Dening: Widodo Basuki
Meditasi Alang- Alang, Kumpulan Geguritan 2004
Tugas:
Silakan tulis komentar berupa ulasan dalam bahasa Indonesia tentang nilai estetis satu geguritan yang dimuat di majalah berbahasa Jawa, lengkap dengan teks geguritan, nama pengarang, nama majalah, nomor edisi, dan tanggal terbit.
Sabtu, 21 Februari 2009
7. Geguritan
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.38 10 komentar
6. Puitika Jawa Kuna
Pada masa lalu, seni puisi Jawa Kuna disebut kalngwan atau kalango artinya ”keindahan” Pengarang pada saat mencipta dan pembaca pada saat menikmati, keduanya sama-sama mengalami ’lango’(pengalaman estetis).
Mpu Panuluh menceritakan pekerjaannya.
”Ke puncak gunung nan jauh disana aku berkelana untuk melakukan ibadahku, rindu mencari hubungan dengan alam dewata. Batinku terpusat pada bhatara Wisnu, agar beliau sudi turun dalam batinku bagikan dalam bunga teratai. Kebaktianku pada Wisnu lewat semadi agar mampu melahirkan karya yang indah (kalango)”.
Proses Penulisan kakawin: karas------à lontar = Puja Magi Sastra
1. Sang kawi memulai karyanya dengan menyembah dewa pilihan (istadewata)
2. Sang kawi melakukan persatuan dengan dewa keindahan (dewasraya) untuk menciptakan kalangwan dan mencapai moksa sebagai bekal menuju kematian
3. Persatuan Sang kawi dengan dewa keindahan dalam penciptaan kakawin adalah YOGA.
4. Keindahan kakawin tercermin dalam (a)keindahan alam, (b)pertempuran, (c)kecantikan wanita dan percintaan.
Tugas: tidak ada tugas
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.37 1 komentar
5. Bhava-Rasa, Estetika India berumah di Jawa
Bhava ---- emosi
Rasa----- dari kata ras (sansekerta) artinya:berteriak, bergema, berkumandang
Rasa – sesuatu yang dicerap oleh indera, dalam hal ini lidah.
Ada delapan bhava rasa

Penikmatan:
Penikmat menemukan sesuatu pengetahuan yang baru
Penikmat merasa terpesona sehingga melupakan masalah praktis sehari-hari.
Penikmat terlibat secara total
Tugas:
Buatlah laporan tertulis HARDCOPY berupa satuan naratif yang dilanjutkan dengan deskripsi Bhava Rasa pada salah satu karya seni pertunjukkan: wayang kulit, wayang orang, kethoprak, atau film India.
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.32 1 komentar
4.Alur Dramatik
Pada karya sastra, alur dramatik sebuah cerita dapat disusun sebagai berikut.
a. Tahap situation
Yaitu tahap yang berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap generating circumstances
Yaitu tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan. Dari tahap ini konflik akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya.
c. Tahap rising action
Yaitu tahap peningkatan konflik,. Konflik yang muncul pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam, menegangkan dan mengarah ke klimaks, tak dapat di hindari.
d. Tahap climax
Yaitu tahap yang menunjukkan konfik dan pertentangan-pertentangan yang terjadi ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak.
e. Tahap denoument
Yaitu tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. Konflik-konflik yang lain, sub konflik, atau konflik-konflik tambahan, jika ada, juga diberi jalan keluar, dan cerita diakhiri.
Tugas:
Buatlah laporan tertulis HARDCOPY berupa satuan naratif sebuah cerita pendek berbahasa Jawa (Cerkak) kemudian gambarlah alur dramatiknya
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.30 0 komentar
3. Karya Sastra dan Estetika
Tugas:
Buatlah laporan tertulis HARDCOPY berupa ringkasan karya sastra Jawa yang bernilai estetis
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.24 0 komentar
2. Sejarah Perkembangan Estetika
1. Periode klasik,
Para pemikir periode ini adalah Socrates, Plato, dan Aristoteles.
2. Periode Kritik,
Para pemikir periode ini adalah Baumgarten, Imanuel Kant, Friedrick Heger, Arthur Schopenhuer.
3. Periode Positivisme,
Para pemikir periode ini adalah Gustav Theodor Fechner, Friedrich Nietzsche, Leo Tolstoy, dan George Santayana.
4. Periode Modernisme,
Para pemikir periode ini adalah Beneditto Crose, Susanne K Langer, dan Robin Collingwood.
5. Periode Postmodernisme,
Diposting oleh Yusro Edy Nugroho di 07.01 73 komentar